Professional auditor
judgment merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
audit (Arum, 2004). Hal tersebut, karena
hasil akhir pekerjaan audit
tergantung pada auditor judgment. Dari literatur cognitive psychology dan literatur marketing dinyatakan bahwa gender sebagai faktor level individual
dapat berpengaruh terhadap kinerja yang memerlukan judgment dalam kompleksitas tugas. Perempuan dapat lebih efisien
dan efektif dalam memproses informasi dibandingkan laki-laki dikarenakan
perempuan lebih memiliki kemampuan untuk membedakan dan mengintegrasikan kunci
keputusan, laki-laki kurang mendalam dalam menganalisis inti dari suatu
keputusan.
Seorang auditor
melakukan pengambilan keputusan audit atau yang biasa disebut auditor
judgment mulai dari penerimaan tugas audit sampai dengan pemberian opini
audit. Di dalam keputusan manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda
sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada, antara lain ; (a) keputusan yang
diprogramkan dan yang tidak diprogramkan, (b) keputusan yang dibuat di bwaha
kondisi kepastian, risiko dan ketidakpastian.
Auditor judgment
dilakukan
mulai
dari awal audit yaitu
penerimaan
penugasan audit sampai dengan
pemberian
opini terhadap suatu laporan
keuangan. Kepatuhan
terhadap kode etik, sama
seperti semua standar
dalam masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman atau persepsi terhadap
kode etik.
Salah satu faktor
yang menentukan
auditor judgment adalah kemampuan
untuk membenarkan
penilaian Auditor. Bukti inilah yang digunakan untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
Auditor
judgment ikut menentukan hasil akhir
dari pelaksanaan audit.
Judgment
auditor dipengaruhi
oleh pengalaman audit meskipun tidak selalu diikuti
oleh preferensi auditor.
Seorang auditor
yang bertindak baik atau etis dalam
melaksanakan
tugasnya adalah auditor yang memenuhi kewajibannya, yaitu
patuh terhadap kode
etik akuntan akan
meningkatkan kemampuan menilai ada tidaknya permasalahan etika pada
lingkungan pekerjaannya, serta membuat pertimbangan-pertimbangan di dalam
mengambil tindakan yang dapat dibenarkan secara etika. Dengan
patuh terhadap kode etik akuntan, seorang auditor diharapkan dapat bertindak
secara profesional. Salah satu satu tindakan yang profesional adalah tindakan
yang dapat dibenarkan secara etika. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian Pflugrath, Bennie dan Chen (2007) yang menyatakan bahwa adanya kode
etik memperbaiki kualitas auditor judgment.
Daftar Pustaka : Abdolmohammadi,
M. dan A. Wright. 1987. An examination of the effects of experience and task
complexity on audit judgments. The Accounting Review 62 (January): 1-13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar